17 April 2009

POSTER

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Acara tanggal 25 April 2009, amatlah bersejerah dari segi kuantitas, tetapi dari segi kualitas kurang memadai. Memang hal ini didasari oleh beberapa faktor :Perasaan yang kurang beruntung dan beruntung.
Hal ini saya katakan pada saat itu yang saya perhatikan kesempatan dialog yang sempit itu terlalu didominasi orang-orang yang beruntung yang notabene sudah PNS.
Sbenarnya itulah tujuannya alumni kita harus dibentuk seperti mereka dan bekerja untuk budaya. Artinya mengapa mereka memang lulus secara objektif.
dari sekian puluh pekerja PNS saya tidak akan menyebut satu persatu tetapi kita tentu sudah bisa menganalisanya. Yang pasti banyak dari mereka faktor "LUCKY"
Tetapi ini bukan menjadi ajang perdebatan sesama kita tetapi suatu intropeksi diri, kearah mana kita berjalan.
Sekarang kita harus memikirkan bagaimana konsep bisa tercapai.
yakni :
1. Pemerinta Pusat/ Pemda/ Pemkab,Pemko bisa menampung lulusan Sastra Daerah.
Kita bisa bayangkan Pemerintahan Pusat ditambah 26 KABUPATEN/Kota di SUMUT menampung 1 orang saja tiap tahun. Kedepannya tiap Universitas di Indonesia akan membuka Jurusan Sastra Daerah.
Sekarang langkah konkritnya bagimana:
1. Satukan tekad
- Dalam hal ini kepada para abang-abang kita yangtelah sukses sebenarnya harus mendukung baik dari tenaga maupun finansialnya.
2. Jauhkan pandagangan Kegagalan(Pesimis).
Apabila dirunut dari tanggungjawab,Pusat,Pemda/Pemko dan Pemkab sudah semsetinya melaksanakannya. Dimana dalam UUD45 pasal 32 jelas dikatakan NEgara harus memajukan Kebudayaan Daerah. Kata memajukan sudah lebih luas dari melestarikan ataupun menjaga.
3. Langkah KOnkrit
Memang dalam hal ini harus ada panitia khusus tuk merealisasikan pelkasanaan penugasan kepada dalam melakukan audensi Pusat,PEMDA PEMKO/PEMKAB/ dengan membawa konsep yang jelas dalam pengusulan yakni berbentuk proposal pengajuan sebelum menetapkan pemerintah menetapkan formasi pegawanya.
OLeh karena itu melalui Blog ini toong disampaikan agar dihunjuk bagaimana lebih kuat komposisi penugasan tersebut. Sejauh ini yang paling berkompeten mengusulkan ini adalah Ikatan Alum ni. Dalam hal ini perlu adanya strategi dalam penyampaian usulan ini. Tentu kita bisa tahu bahwa alumni kita tentu banyak yang memiliki koneksi dengan pemerintah daerah setempat. yang menjadi perwakilan dalam melakukan audensi tersebut.
(Hal ini saya sampaikan atas nama Budaya,bila ini terjadi 20 tahun kedepan budaya sebagai KIBLAT gaya hidup)

DEPARTEMEN SASTRA DAERAH- FIB USU mengatakan...

terima kasih atas komentar nya ya kakanda berikan. mari kita bersama mendulang impian dan harapan demi kerja keras kita...demi sastra daerah